Disusun Oleh :
Nama : Merina Astuti
No. Pokok : 101.12.019
Jurusan : Administrasi Negara
Dosen Pembimbing : Rusdi, S.Ip, M.Si
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan
hidayah Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah Sistem Politik.
Makalah
ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan.
Dengan adanya makalah ini
diharapkan mahasiswa dapat menjadi warga Negara yang memahami betul mengenai sistem
politik yang ada di Negara Indonesia,karena berhasil tidak nya pembangunan nasional suatu Negara
sangat ditentukan ada atau tidak nya partisipasi politik dari rakyat dan para penerus bangsa.
Bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara.serta memahami
mengenaisistem-sistem politik,visi misi politik,dan masyarakat politik. Akhirnya semoga
makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca nya,mohon maaf apabila terdapat kekurangan
penyusunan makalah ini.
Palembang, April 2013
Hormat saya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I
: PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH........................................................ 1
1.2 PENGERTIAN SISTEM
POLITIK......................................................... 1
1.3 SISTEM POLITIK
DEMOKRASI PANCASILA.................................. 2
BAB II
: PEMBAHASAN
1.4 VISI DAN MISI POLITIK
NASIONAL.............................................. 4
1.5 PERBEDAAN SISTEM
POLITIK......................................................... 4
1.6 DINAMIKA POLITIK
INDONESIA................................................... 7
1.7 MASYARAKAT POLITIK.......................................................................... 8
BAB III :
PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Sistem politik
Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa Indonesia yang menyediakan mekanisme
dan prosedur yang mengatur dan menyalur kan konflik sampai pada penyelesaian
dalam bentuk kesepakatan (konsensus),sistem ini membantu pembentukan identitas
bersama,hubungan kekuasaan,legitimasi kewenangan dan hubungan politik dan
ekonomi.dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup
bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
Sistem ini juga
berfungsi memelihara keseimbangan antara konflik dan consensus,arti nya dengan
ada nya sistem ini apabila terdapat perbedaan-perbedaan pendapat,persaingan,
ataupun pertentangan antar individu,juga menekan kan pada consensus total tidak
hanya dengan terinduktrinasi ideology saja,tetapi juga menganut dari berbagai
Negara termasuk eropa timur dan Asia.
1.2Pengertian Sistem
Politik
Politik berasal dari
bahasa yunani yaitu „polis‟ yang artinya kata
yang berstatus Negara atau biasa disebut Negara kota.1. Macam-Macam Sistem
Politik Menurut Carter dan Hez, system politik di bagi menjadi 2 yaitu sebagai
berikut. a. Apabila pihak yang memerintah dan ruang lingkup jangkauan
kewenangan beberapa orang atau kelompok kecil orang, maka sistem politik ini
disebut pemerintahan oligarki, otoriter atau aristokrasi. b. Apabila pihak yang
memerintah terdiri atas banyak orang, maka sistem politik ini disebut
“demokrasi”. Jika kewenangan pemerintah mencakup segala sesuatu yang ada dalam
masyarakat, maka rezim ini disebut “totaliter”. Begitu pula pemerintahan yang
memiliki kewenangan terbatas dan membiarkan masyarakat mengatur diri sendiri
tanpa campur tangan pemerintah tetapi kehidupan masyarakatnya di jamin dengan
tata hukum yang telah disepakati bersama. Rezim ini disebut “ liberal “. Hal
tersebut digunakan untuk membedakan sistem politik yang mencakup beberapa
factor. Misalnya kebaikan bersama, identitas bersama, hubungan kekuasaan,
prinsip legitimasi kewenangan, dan hubungan politik dengan ekonomi. Dalam
pengembangan dan pembangunan di Indonesia, perlu adanya partisipasi politik
dari seluruh masyarakat Indonesia . hal itu bertujuan agar segala aspek-aspek
yang berkaitan dengan pembangunan politik beserta polanya dapat dilaksanakan.
Untuk itu perlu adanya hubungan yang bersifat kausal antara pembangunan politik
dengan partisipasi politik rakyat. Bentuk partisipasi politik dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu : a. Partisipasi konvensional, dan b. Partisipasi
nonkonvensional
1.3Sistem Politik
Demokrasi Pancasila
Dari segi structural
sistem politk demokrasi adalah sistem politik yang memelihara keseimbangan
antara konflikdan consensus. Artinya, demokrasi memungkinkan adanya perbedaan
pendapat, persaingan dan pertentangan antarindividu, antarkelompok, individu
dengan kelompok, individu dengan pemerintah, kelompok dengan pemerintah, bahkan
antara lembaga-lembaga pemerintah. Sistem politik demokrasi menyediakan
mekanisme dan prosedur yang mengatur dan menyalurkan konflik sampai pada
penyelesaian dalam bentuk kesepakatan (consensus). Dalam sistem demokrasi
politik pancasila, setiap hak-hak dan kewajiban wara Negara pelaksanaan hak
asasinya bersifat horizontal maupun vertical. Partisipasi politik masyarakat
Indonesia diwujudkan dalam ketentuan yang berlaku yaitu :
a) Pasal 1 ayat 2 UUD
1945 “kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang
dasar” .
b) UU nomor 1 tahun 1985
“ bahwa dalam sistem pemerintahan demokrasi, bentuk partisipasi politik adalah
keikutsertaan mereka dalam lembaga DPR, DPRD, dingkat 1 dan 2
c) Pasal 1 UU nomor 12
tahun 2003 “pemiihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana prasarana
kedaulatan rakyat dalam NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945” . Dengan
demikian, dalam sistem pemerintahan demokrasi bentuk partispasi politik rakyat
adalah dengan terwakilinya mereka dalam lembaga-lembaga DPR, DPRD, dan DPD yang
dipilih oleh rakyat secara langsung melalui pemilu yang langsung, umum, bebas
dan rahasia serta jujur dan adil.
BAB II
PEMBAHASAN
1.4Visi Dan Misi Politik
Nasional
Visi politik nasional
ditetapkan oleh lembaga tertinggi yaitu MPR Berupa UUD 1945 dan Garis-Garis Besar
Haluan Negara (GBHN). Visi politik nasional yaitu “terwujudnya masyarakat
Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya asing, maju dan
sejahtera dalam wadah NKRI yang di dukng oleh manusia Indonesia yang sehat,
mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air serta disipilin.
Untuk mewujudkan visi nasional, tentu harus ada misi yaitu antara lain. -
Penjaminan kondisi aman, nyaman, dan tertib - Perwujudan sistem pendidikan yang
bermutu dan bemakratis.
1.5Perbedaan Sistem
Politik
Sistem politik pada Negara-negara berkembang pada dasarnya
adalah sebagai berikut:
a) Sistem Politik
Otokrasi Tradisional
ü Kebaikan Bersama
factor pemahaman 2 hal yaitu persamaan dan kebebasan politik individu. Selain
itu terdapat 2 macam perbandingan yaitu kebutuhan material dan kolektivisme
dengan individualism.sistem ini menekankan pada stratifikasi ekonomi.
ü Identitas Bersama
Factor yang mempersatukan masyarakat dalam sistem politik yaitu sistem
primodial seperti agama, suku bangsa, dan ras . Dengan demikian pemimpin
menjadi lambing kebersamaan. Untuk itu ikatan keturunan, suku bangsa, dan agama
terwujud dalam diri seorang pemimpin yang dominan (otokrat). 4
ü Hubungan Kekuasaan
Kekuasaan dalam sistem ini cenderung bersifat pribadi, negative dan sebagian
berrsifat consensus. Kekuasaan otokrat (raja-raja/ emir) tidak hanya mempunyai
peranan simbolis saja tetapi juga kekuasaan nyata, karena ia merupakan personifikasi
identitas bersama. Meskipun ia menyerahkan kekuasaannya kepada para pejabat
pemerintah, tetapi kualitas pribadinya sangat menentukan cara dan corak
kekuasaan dalam sistem ini.
ü Legitimasi Kewenangan
Kewenangan otokat bersumber dan bedasarkan tradisi. Ia mamiliki kewenangan
karena ia merupakan keturunan dari pemimpin terdahulu. Masyarakat mengakui dan
menaati kewenangan otokrat, karena tradisi secara turun temurun.
ü Hubungan Ekonomi Dan
Politik Dalam hal hubungan ekonomi dan politik, selain terdapat jurang politik
(kekuasaan) yang lebar antara penguasa dan masyarakat di pedesaan juga terdapat
jurang yang lebar pula antara otokrat dan kelompok kecil dan elit penguasa
sebagai pemegang kekayaan dengan petani miskin. Massa petani miskin hanya
sebagai penggarap tanah yang dikuasai tuan tanah yang merupakan kaki tangan
otokrat, sehingga distribusi tanah sebagai sumber ekonomi dan kekuasaan sangat
pincang.
b) Sistem Politik
Totaliter
Sistem politik ini
menekanan pada consensus total dalam masyarakat baik konflik dengan musuhnya di
dalam maupun diluar negeri . sistem politik totaliter ini dapat dibedakan
menjadi 2 macam yaitu sistem politik komunis dan sistem politik fasis. Sistem
totaliter ini dianut oleh Negara-negara komunis dan Negara fasis antara lain
oleh jerman pada zaman hitler dan jepang sebelum perang dunia kedua.
c) Sistem Politik
Demokrasi
Demokrasi hanya akan mentolerir konflik yang tidak menghancurkan
sistem. Sistem demokrasi menyediakan mekanisme an prosedur yang mengatur
konflik. Dalam kehidupan bernegara terdapat berbagai macam sistem politik ang
dianut oleh berbagai bangsa di dunia. Tidak satu pun sistem politik yang
bersifat universal, karena pelaksanaan suatu sistem politik suatu bangsa dan
Negara harus dapat disesuaikan dengan kepribadian, pandangan hidup dan latar
belakang sejarah bangsa itu sendiri. Bangsa Indonesia pun termasuk sebagai
bangsa-bangsa di dunia. Semuanya itu saling membutuhkan dan memerlukan kerja
sama yang saling menguntungkan dalam menentukan berbangsa dan bernegara, baik dalam
hubungan kerja sama secara nasional, regional dan internasional. Oleh karena
itu kita harus dapat menerima perbedaan- perbedaan tersebut dengan berpedoman
kepada pancasila.
1.6Dinamika Politik
Indonesia
Perkembangan sistem
politk dan kehidapan politik pemerintah RI ada 4 periode yaitu : - Masa
pemerintahan pertama RI - Masa orde lama - Masa orde baru - Masa
reformasiSistem Politik Demokrasi Pancasila Jika kita ingin menilai sistem
politik pancasila, kita harus mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila antara lain.
a)
Pancasila sebagai nilai kerohanian, tetapi jilai kerohanian yang
mengakui adanya material dan nilai vital. Hal tersebut dapat dilihat pada
susunan sila-sila panvasila yang sistematis dan hierarkis.
b)
Nilai pancasila juga
memiliki sifat objektif dan subjektif, karena sesuai dengan objeknya atau
kenyataannya dan bersifat umum universal karena sebagai hasil pemikiran bangsa
Indonesia sendiri. Demokrasi pancasila tidak hanya memiliki arti sempit saja (
bidang politik), tetapi juga berkembang menjadi demokrasi dalam arti luas yang
mencakup politik, sosial budaya atau ekonomi.
Aspek-aspek dalam demokrasi pancasila adalah
sebagai berikut:
A. Aspek formal
B. Aspek material
C. Aspek normative
D. Aspek optatif
E.
Aspek organisasi
F.
Aspek kejiwaan
1.7MASYARAKAT POLITIK
Ciri-ciri Masyarakat
Politik
:
a. Masyarakat yang
memiliki kepeduliandan kepekaan terhadap masalah
b. Masyarakat yang
memiliki rasa tanggung jawab terhadap perkembangan Negara
c. Masyarakat yang
ikutserta aktif dalam kegiatan perumusan penentuan kebijaksanaan umum Negara
d. Masyarakat yang bela
Negara
e. Masyarakat yang
mengikuti jalannya pemerintahan
f.
Masyarakat yang membangun budaya politik demokratis secara
tertib dan santun
Bentuk Partisipasi Politik yang Berkembang Di Masyarakat
1.Komunikasi individual
dengan pejabat politik
2.Pemilihan umum
3.Diskusi politik
4. Membentuk dan
bergabung dengan parpol atau kelompok kepentingan tertentu
5.Kegiatan kampanye
6.Menulis artikel di
media massa
7.Pengajuan petisi
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya sistem
politik tidak akan berhasil tanpa adanya rakyat yang ikutserta di dalamnya.
Maka, dalam suatu sistem politik harus mengikusertakan rakyat untukmendukung
keberhasilan sistem politik tersebut. Selain masyarakatnya, sistem politikpun
harus bias bekerjasama dengan Negara lain karena antar Negara
memerlukankerjasama yang menguntungkan. Tidak hanya dengan mengikutsertakan
mereka, tetapimereka harus berpedoman pada dasar Negara untuk menghargai
perbedaan diantarNegara misalnya, perbedaan ras, suku, dan agama. Jika semua
itu telah tercapai, makasistem politik suatu Negara akan berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Lemhamnas.2001.Pendidikan
kewarganegaraan.jakarta PT.Gramedia Pustaka UtamaMunandar
Haris.1994.pembangunan
politik,penerbit PT.gramedia pustaka utamaAbdullah,H Rozali dan syamsyir
02,Jakarta : PT.Ghalia
Indonesiawww.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar